KEBUMEN (KebumenUpdate.com) – Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kebumen terus berupaya membantu eliminasi tuberkulosis (TBC) pada 2028 untuk tingkat kabupaten dan provinsi, serta tahun 2030 untuk tingkat nasional.
Ketua Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kabupaten Kebumen, Nurhayati Darojah, mengatakan bahwa penanggulangan TBC tidak bisa dilakukan sendiri, namun perlu kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Jawa Tengah merupakan nomor satu terkait upaya penanggulangan TBC. Di mana Kebumen termasuk di dalamnya,” kata Nurhayati Darojah saat Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkolosis, Kamis 16 November 2023.
Pada kesempatan ini, narasumber Kepala Dinkes PPKB Kebumen dokter Iwan Danardono mengatakan bahwa TBC merupakan penyakit yang bisa diobati atau disembuhkan. Namun butuh proses, kerjasama, dan konsistensi baik dari penderita, keluarga, maupun lingkungan.
“TBC menjadi perhatian kita bersama. Penanganannya jangka panjang. Minimal 6 bulan. Perlu kita suarakan bersama. Jangan sampai lost to follow up (tidak hadirnya pasien atau penderita dalam jangka waktu tertentu). Jangan berhenti karena merasa sudah sehat, sudah ngga batuk-batuk. Itu justru meningkatkan risiko menjadi TB yang resistance,” kata dokter Iwan.
Dari penjelasan dokter Iwan, tuberkulosis adalah penyakit yang sangat dipengaruhi imunitas seseorang. Misalnya punya penyakit bawaan/penyerta gula (diabetes), risiko terkena TBC sangat tinggi. “Kalau TB tidak ada vaksinasi, tapi imunisasi yang diberikan pada bayi umur 1 bulan. Kalau covid itu virus, kalau TB bakteri. Itu mengapa TB berbeda dengan covid. Kita juga perlu menjaga pola hidup sehat,” lanjutnya.
Estimasi Kasus TBC
Mengenai situasi TBC di Kabupaten Kebumen hingga 15 November 2023, dokter Iwan menjelaskan bahwa estimasi sejumlah 3.068 kasus TBC. Dengan 2.455 ternotifikasi TBC SO, 26 kasus TBC RO, 536 kasus TBC anak (0–14 tahun). Adapun untuk fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan TBC di Kebumen yaitu 1 rumah sakit MTPTRO, 35 puskesmas, 11 rumah sakit pemerintah dan swasta, 26 klinik, dan 106 dokter praktik mandiri.
Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) berdiri sejak tahun 2020 di Kota Semarang. Saat ini, MSI sudah eksis di 33 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Salah satu persn MSI yaitu menggerakkan masyarakat dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam mengatasi masalah-masalah penyakit yang menular di masyarakat seperti TBC.