Sragen, – Indonesia berada pada peringkat kedua dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia terbanyak setelah India lalu diikuti China di posisi ketiga. Berdasarkan Global TB Report tahun 2022, diperkirakan ada sebanyak 969.000 kasus TBC di Indonesia dan jumlah kematian sebanyak 144.000 akibat TBC, namun baru sekitar 48% atau sekitar 443.325 yang berhasil ditemukan dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional. Masih ada 52% kasus yang belum ditemukan atau sudah ditemukan namun belum terlaporkan. Cakupan penemuan dan pengobatan nasional tahun 2022 per bulan September sebesar 45% dari target satu tahun 90% dan angka keberhasilan pengobatan TBC sebesar 86% dari target 90%. (P2P Kemenkes, 2022). Dalam kegiatan menuju eliminasi TBC di Kabupaten Sragen Tahun 2030 dengan berkolaborasi dengan semua pihak, Sragen (28/11/2023).
Sedangkan di Kabupaten Sragen sendiri, berdasarkan data Dari Dinas Kesehatan, pada tahun 2023 per 23 November 2023 berhasil menjaring 7.301 suspek TB dari target 6.691 dari target 100% berhasil mencapai 109%, dengan angka keberhasilan pengobatan TBC sebesar 85% dari data cohort kasus tahun 2022 dari target 90 %. Kasus ternotifikasi TB di Kabupaten Sragen sejumlah 995 kasus Sensitif Obat dari perkiraan kasus tahun 2023 sebanyak 1.239 kasus, dengan 227 diantaranya merupakan kasus TB Anak dan 25 kasus TB HIV, serta kasus Resisten Obat sebanyak 14 kasus. Kasus yang terlaporkan dan sudah dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional mencapai 80,3% dari target 90%. Artinya masih ada 14,7% kasus yang belum ditemukan dari perkiraan jumlah kasus TBC di Kabupaten Sragen.
Disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan Desa/Kelurahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Sragen Bapak Ichwan Yulianto, ST, MT, bahwa Pemerintah Kabupaten Sragen siap memberi dukungan dalam penganggaran kegiatan P2 TBC dalam mencapai SPM TB dan Eliminasi TBC Tahun 2030 serta siap mendorong desa untuk menganggarkan penanganan TBC dari dana desa melalui APBDesa.
“TBC merupakan masalah di masyarakat, oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama lintas program dan lintas sektor antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dengan berbagai stakeholder yang ada, mulai dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), Lembaga Legislatif, Organisasi Profesi, serta Komunitas dalam menanggulangi TBC di Kabupaten Sragen.”, ungkap Ibu Endang Suryandari, S. Kep dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
“MSI Sragen sebagai komunitas selalu bekerja sama dengan puskesmas di ranah grass root dalam membantu memperkuat fungsi layanan kesehatan masyarakat serta di lapangan sebagai jembatan antara masyarakat dan layanan. Kita berharap dengan usaha yang kita lakukan mampu membantu Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dalam mewujudkan target eliminasi TBC di Kabupaten Sragen tahun 2030.”, jelas Ibu Treistiana P, SST., M.Kes dari Mentari Sehat Indonesia.
Kepala SSR MSI Sragen mengatakan “SSR Mentari Sehat Indonesia (MSI) Sragen sudah ada sejak tahun 2021 yang mana sebelumnya adalah Aisyiyah. Dengan semangat baru, MSI Sragen awal mula telah bekerja sama dengan 8 wilayah Puskesmas di Kabupaten Sragen dan pada tahun ini MSI Sragen menambah jumlah wilayah intervensi menjadi 25 wilayah Puskesmas dan 12 Rumah Sakit. MSI Sragen rutin berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Pengelola Program TB Puskesmas dan Rumah Sakit terkait pelaksanaan Investigasi Kontak, temuan kasus positif, pemberian TPT hingga Pelacakan.”.
Adanya penambahan jumlah intervensi wilayah Puskesmas, MSI Sragen telah melakukan pemberdayaan kader di 25 Puskesmas, setidaknya ada minimal 1 kader di setiap Puskesmas. Kader sudah mulai aktif dalam pencarian suspek di sekitar indeks kasus, menjaring kasus baru, Investigasi Kontak, mendampingi pasien TBC serta screening Bersama Tim MSI dan Pengelola Program TB. Kontrak pertama dengan GF-ATM dari 2021 s/d 2023 dan telah di perpanjang lagi untuk kontrak kedua tahun 2024 s/d 2026 sehingga SSR MSI Sragen berkomitmen untuk lebih aktif dan lebih baik lagi bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk menangani TBC di Kabupaten Sragen.
SSR Komunitas TBC Sragen/MSI adalah pelaksana Program TBC yang didanai oleh Global Fund di tingkat Kabupaten/Kota yang bertujuan agar Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) & komunitas TBC dan TB/HIV mampu dan berdaya dalam memberikan kontribusi terhadap upaya pencegahan dan pengendalian TBC di Indonesia khususnya di Kabupaten Sragen secara berkesinambungan.