KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Perwakilan berbagai instansi dan lembaga berkomitmen untuk berkolaborasi mendukung Program Eliminasi TB di Kabupaten Klaten.
Kesepakatan tersebut terjadi pada konferensi pers Optimalisasi Temuan Kasus Baru dan Komitmen Bersama dalam Upaya Penanggulangan TBC di Kabupaten Klaten, Kamis, 30 November 2023.
Komitmen itu disampaikan perwakilan Dinas Kesehatan, Bappeda Litbang, Dinas Kominfo, RSUP dr Soeradjie Tirtonegoro, RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, sejumlah Puskesmas dan klinik, serta SSR Mentari Sehat Indonesia (MSI) Klaten.
Acara yang dibuka Plt Kepala Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto didampingi Kepala SSR MSI Klaten Sri Hartini itu, menelurkan tiga butir kesepakatan. Pertama, mendorong pemerintah menjadikan program Penanggulangan TBC sebagai program prioritas di Klaten dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD) yang terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD).
Kedua, mendorong penemuan kasus baru TBC lewat pendekatan Public Private Mix (PPM) dan kewajiban lapor bagi semua fasilitas layanan kesehatan. Hal itu dilakukan dengan memperkuat peran masing-masing sektor guna mendukung peningkatan indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kesehatan di Klaten.
Ketiga, mendorong keterlibatan pemerintah dan semua pihak lintas sektoral dari tingkat kabupaten hingga desa dalam upaya Penanggulangan dan Pencegahan TBC di Kabupaten Klaten. ‘‘Kami minta pemerintah menjadikan Program penanggulangan TBC sebagai prioritas, mendorong pelacakan kasus baru dan melibatkan semua pihak dalam penanggulangan TBC,’’ kata Wahidah, MK DPPM SSR MSI Klaten.
Sebelumnya, acara diisi arahan dari Plt Kepala Dinas Kesehatan dan paparan kegiatan pelacakan pasien TBC serta kendala yang dihadapi relawan MSI oleh Wahidah. Selanjutnya dilakukan dialog dengan narasumber Wahyuning Nugraheni dari Dinkes, Dwi Joko Sutrisno Wasor P2P Dinkes Klaten dan Arif Yudha Adhitama, Ketua Program SSR MSI Klaten. Dalam kesempatan itu, dibahas berbagai permasalahan seputar upaya penanggulangan dan penanganan pasien TBC baik di Puskesmas, klinik dan RS, hingga masalah ketersediaan obat bagi pasien TBC.
Acara diakhiri dengan pembuatan kesepakatan dan komitmen bersama dalam penanggulangan TBC di Klaten. ‘‘Pernyataan tersebut diatas bersifat terbuka dan dilaksanakan bersama-sama untuk menanggulangi TBC di Indonesia dan Kabupaten Klaten sebagai wilayah kerja prioritas,’’ ujar Wahidah.
Kepala SSR MSI Klaten Sri Hartini menambahkan, selama ini relawan MSI Klaten melakukan pendampingan pasien, memantau pengobatan dan membantu melakukan pelacakan kasus baru. ‘‘Dengan kerja sama seluruh stakeholder, maka penanggulangan TBC, termasuk TBC resisten obat di Klaten akan berjalan baik sesuai harapan,’’ ujar dia.