Mentari Sehat Indonesia(MSI) Kota Surakarta menyelenggarakan pertemuan bersama para pemangku kepentingan dalam penanggulangan penyakit Tuberculosis (TBC). Koordinator MSI Surakarta, Rishan mengatakan, pertemuan itu dilaksanakan pada Selasa-Rabu (27-28/9/22) di Swiss-belHotel Solo. Menurutnya, acara ini bertujuan untuk mengupayakan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terhadap layanan TBC.
Acara ini mengundang berbagai stakeholder yang terdiri dari lintas sektor seperti Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Surakarta, organisasi profesi, dan perwakilan layanan kesehatan yang terdiri dari puskesmas dan rumah sakit di kota Surakarta. Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Wahyuningsih yang mengatakan TBC merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama. Sehingga kata Wahyuningsih, pemberantasan TBC bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, namun diperlukan kerja sama dari berbagai pihak. Kolaborasi lintas-sektor dibutuhkan untuk mewujudkan target elminasi TB.
“Masalah TB harus diselesaikan bersama, advokasi jangan lupa
dijalankan di berbagai sektor, seperti disnaker atau pariwisata, sehingga
target eliminasi TB tahun 2030 di Indonesia, dan 2025 di Solo dapat
tercapai” ujar Wahyuningsih.
Rishan berharap dengan adanya
pertemuan ini maka didapatkan analisis situasi penanggulangan TBC di Kota Surakara dan terbentuk
rencana kerja bersama sebagai wujud kolaborasi antara MSI dan seluruh pemangku
kepentingan yang terlibat.
“Semoga melalui forum ini dapat memunculkan follow up yaitu rencana
kerja bersama sebagai ikhtiar pemenuhan SPM terkait pelayanan TBC di Kota Surakarta”, tandasnya.