Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK) Kudus mencatat sudah ada 11.694 kasus yang diduga suspek penyakit tuberculosis (TBC). Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.422 kasus terkonfirmasi positif terkena TBC.
Jumlah ini berdasarkan penelusuran penanggulangan dan pencegahan kasus TBC yang dilakukan oleh DKK Kudus dan berbagai elemen relawan TBC di Kota Kretek dalam kurun waktu Januari 2023-November 2023.
Kepala DKK Kudus Andini Aridewi mengatakan, sebanyak 2.422 kasus yang terdiagnosa positif TBC ini sudah tahap penanganan untuk proses penyembuhan.
”Kasus teridentifikasi positif itu sudah tertangani semua. 2.353 itu kasus TB SO (sensitif obat) dan 69 kasus itu TB RO (resisten obat),” ungkapnya.
Pada tahun 2023 ini, pihaknya menggencarkan penyisiran terhadap masyarakat yang suspek TBC hingga kontak erat penderitanya. Sehingga ketika terkonfirmasi positif bisa segera dilakukan penanganan.
Penyisiran sendiri dioptimalkan dengan menggandeng fungsi jaringan seperti koalisi organisasi profesi dokter tuberculosis (kopi TB) hingga Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Kudus (MSI Kudus).
”Koordinasi dengan lintas program terkait terapi pencegahan TBC (TPT), invenstivasi keluaga atau kontak erat, hingga sosialisasi dan edukasi pun dilakukan hingga ke tingkat desa maupun perusahaan,” jelasnya.