06 JUNI 2024 – Gerakan Bersama, Temukan Kasus Tuberkulosis di Banjarnegara

Banjarnegara- Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular penyebab masalah kesehatan dan penyebab kematian di dunia. TB menjadi penyebab kematian nomor 1 (satu) diatas HIV/AIDS bahkan pada saat pandemi corona virus (covid 19). Secara global pada tahun 2022, sebanyak 7,5 juta orang terdiagnosa TB. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak World Health Organization (WHO) melakukan pemantauan TB secara global pada tahun 1995. Indonesia merupakan negara peringkat ke- 2 (dua) dengan beban TB tertinggi di dunia setelah India. Estimasi kasus TB pada tahun 2022 sebanyak 969.000, dimana kasus yang sudah ternotifikasi 724.309 (74,7%) dan angka kematian akibat TB sebanyak 16.528 kasus.

Eliminasi TB ditargetkan pada tahun 2030. Target tersebut diupayakan melalui strategi nasional eliminasi TB salah satunya adalah intensifikasi upaya kesehatan. Intensifikasi upaya kesehatan dalam penanggulangan TB salah satunya melalui penemuan kasus TB secara aktif. Strategi penanggulangan TB tidak hanya secara pasif intensif yang dilakukan melalui pemeriksaan pasien dengan gejala TB yang datang ke fasilitas layanan kesehatan namun juga melalui penemuan aktif dengan tetap memperhatikan dan mempertahankan layanan yang bermutu sesuai standar.

Pada Selasa- Kamis, 02-04 Juli 2024 SSR Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara ikut serta dalam Skrinning Tuberkulosis pada Pondok Pesantren. Kegiatan dilaksanakan di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Bawang. Kegiatan ini merupakan gerakan bersama antara Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara, Puskesmas Bawang 1 dan SSR Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara dalam temukan kasus TB di Banjarnegara.

Kita ketahui bersama bahwa lingkungan tempat berkumpulnya orang banyak merupakan resiko terjadinya kasus TB. Kaus dapat terkendali atau tidak bergantung pada kondisi fisik yang bersangkutan, asupan nutrisi serta kebersihan lingkungan. Kegiatan skrinning TB di pondok pesantren tersebut merupakan promotif dan preventif dalam deteksi dini TB. Harapannya pengetahuan santri dan santriwati terkait TB meningkat. Selain itu, jika ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan secara dini dan sesuai standar untuk mencegah keparahan dan penularan terhadap yang lain. Kegiatan selama 3 (tiga) hari ini berjalan dengan lancar dengan melakukan skrinning pada 1.114 santri- santriwati. Dari jumlah tersebut berhasil menemukan 274 terduga.

Apresiasi setinggi- tingginya kepada semua pihak yang terlibat. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat, bagi yang sakit segera ditemukan untuk pengobatan serta bagi yang sehat semakin sehat badannya.

TOSS TB. Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis.

Komunitas Berdaya, Ayo Akhiri TB di Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top