MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Percepatan Program Eliminasi TBC yang dicanangkan Pemerintah Pusat pada 2030 tengah dikebut dari berbagai pihak. Salah satunya Mentari Sehat Indonesia (MSI) Karanganyar yang menjalin kerjasama dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan RSUD Kartini Karanganyar.
Kerjasama dalam penanganan dan pengentasan pasien TBC ini dicantumkan dalam penandatangan perjanjian kerjasama (MoU) antara MSI dan RSUD Kartini Karanganyar. Penandatangan MoU ini lebih kaitannya dalam penanganan pasien TBC RO, yang membutuhkan pendampingan dan pengobatan sangat intens.
Berada di Ruang Edelweiss Lantai 2 RSUD Kartini Karanganyar, hari ini dilangsungkan Penandatanganan Kerjasama Pendampingan Pasien TBC RO antara RSUD Kartini Karanganyar yang diwakili oleh dr. Arif Setyoko,M.M. selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dengan Mentari Sehat Indonesia yang diwakili oleh Dr. Supriyanto, M.Pd. selaku Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Dr. Supriyanto menyampaikan, MSI memiliki Patient Supporter (PS) yang bertugas melakukan pendampingan psikososial pada pasien TBC RO serta Manajer Kasus (MK) RO yang akan melakukan pendistribusian dan memonitoring dana support (enabler) kepada pasien TBC. Dana suport pasien ini ditransfer langsung ke rekening pasien sejumlah Rp 600.000,00 setiap bulannya.
“Kami diberi SK Gubernur untuk turut eliminasi TBC di Jawa Tengah. Khusus TBC RO, saat ini kita ada pendampingan terhadap 850 pasien RO di Jawa Tengah. Pasukan kita cukup banyak, ada pasien suport yang akan membantu mendampingi, mengawasi mengedukasi, menguatkan dan tengah kita latih untuk bisa doa. Jadi setiap kali bertemu pasien, jangan langsung bertanya tentang minum obat, bisa dialihkan dulu dengan yang lain,” ungkap Supriyanto.
Adanya perjanjian kerjasama ini disambut baik oleh Direktur RSUD Kartini Karanganyar dr. Arif Setyoko, yang berharap kerjasama antara RSUD Kartini Karanganyar dan Mentari Sehat Indonesia dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Karanganyar pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya, serta kasus TBC di Karanganyar dapat turun.
“Di RSUD Karanganyar dalam pendampingan TBC RO sudah berjalan, klinik juga sudah ada, ruang isoliasi TBC di sini juga sudah ada. Termasuk untuk Dokter Paru di sini juga sudah ada dua. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Karanganyar,” tandasnya.