Ketika Kopi dan Mentari Bersinergi, mungkin kalimat ini yang dapat menggambarkan keakraban antara Komunitas Kopi Tejo dan SSR Mentari Sehat Indonesia Karanganyar. Bagaimana tidak, baru-baru ini Mentari Sehat Indonesia (MSI) terus berupaya memperkuat jaringannya salah satunya dengan menggandeng Komunitas Desa untuk ikut serta dalam upaya percepatan Eliminasi TBC di Indonesia khususnya di Kabupaten Karanganyar. Setelah sebelumnya berkegiatan bersama Komunitas Gendis Nangsri untuk optimalisasi pergerakan IK di Kecamatan Kebakkramat, pada Kamis 20 Januari 2022, Mentari Sehat Indonesia Karanganyar kembali berikan pendampingan atas Komunitas Peduli Tuberkulosis Desa Ngijo (Kopi Tejo). Kopi Tejo sendiri merupakan Komunitas Desa Gerak untuk Penanggulangan TBC di Ngijo yang pada sejarah tumbuh kembangnya dahulu diinisiasi berdirinya oleh Tim SSR Aisyiyah Karanganyar pada September 2020 lalu.
Kegiatan bertema Penguatan Kapasitas untuk Komunitas (Kopi Tejo) yang dilaksanakan di Green Resto Karanganyar pukul 10.00 WIB ini dibuka langsung oleh bapak Suwarso S.Sos selaku Kepala Desa Ngijo. Pada sambutan dan arahannya, beliau sangat mendukung tercapainya program kerja dari Kopi Tejo itu sendiri. Bapak Suwarso menyampaikan bahwa kegiatan Kopi Tejo pada hari tersebut berfokus pada pengenalan gejala yang nampak pada pasien Tuberkulosis sehingga seluruh anggota Kopi Tejo memahami tindakan apa yang bisa dilakukan apabila menemukan terduga pasien Tuberkulosis. Bapak Suwarso menaruh harapan besar kepada Komdes Kopi Tejo untuk ikut serta dalam progres percepatan eliminasi TBC Tahun 2030, tak hanya itu keinginan Bapak Suwarso juga Kopi Tejo mampu menangani dan mendampingi seluruh Pasien TBC sampai tuntas pengobatan dan sembuh.
Kegiatan yang diikuti 20 anggota Komunitas Desa terpilih ini di dalamnya mempelajari 2 materi utama, yang pertama terkait Tuberkulosis pada anak yang disampaikan langsung oleh Ibu Setyorini S.Kep selaku Programer TBC di Puskesmas Tasikmadu. Dalam penyampaian materinya Ibu Setyorini menekankan bahwa Kopi Tejo harus mampu menemukan kasus TBC pada anak di wilayah Tasikmadu melalui berbagai deteksi untuk kemudian dilakukan Tes Mantoux bagi anak-anak yang memiliki gejala mengarah pada Tuberkulosis secara gratis. Lebih lanjut, materi kedua dalam kegiatan penguatan kapasitas ini mengenai Investigasi Kontak dan Skrining disampaikan langsung oleh Staff Program MSI Karanganyar yaitu Shubuha Pilar Naredia M.Si, dengan adanya materi tersebut diharapkan anggota Komdes Kopi Tejo mampu menjadi Komunitas Desa yang Mandiri dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di desanya serta mengetahui hingga dapat melaksanakan kegiatan Investigasi Kontak demi memutus mata rantai tuberkulosis di Ngijo. Sebagai penutup dalam kegiatan ini, Staf Program MSI Karanganyar memberikan tantangan kepada anggota Kopi Tejo untuk melakukan simulasi Investigasi Kontak dan Skrining TBC disertai pengisian form pencatatan pelaporannya.
Peti Sri Rahayu